Recommended Music : Mutemath "Odd Soul" – Back to the roots!

Recommended Music : Mutemath
Recommended Music : Mutemath
Ketika band yang selama ini anda bangun mengalami stagnasi, benturan ego, dan perpecahan apa yang seharusnya anda lakukan?

Back to the roots! Selama hasrat untuk bermusik masih ada, keluarkan saja segala kemampuan anda untuk memulai kembali dari titik nol. Walaupun berat dan butuh komitmen yang kuat, namun buah yang lebih manis akan anda petik di masa depan.

Pesan inilah yang tersirat dari album terakhir Mutemath “Odd Soul”.

Band ini memulai karirnya pada tahun 2003 beranggotakan 4 orang, yaitu Paul Meany (vocal - keyboard), Darren King (drums), Greg Hill (guitar), dan Roy Mitchell-Cardenas (bass)

Mengusung genre Pop - Rock dibalut dengan sentuhan elektronik dan lirik religius, Mutemath tidak butuh waktu lama untuk membuat pencinta musik jatuh cinta terhadap karya mereka. Karakter vocal yang kuat, permainan drum eksplosif serta bassline yang groovy berpadu dengan dentingan keyboard dan gitar yang simple namun catchy.

Recommended Music : The Aristocrats

Recommended Music : The Aristocrats
Apa jadinya jika tiga musisi solo yang selama ini disebut-sebut sebagai salah satu yang terhebat di dunia, sepakat membentuk sebuah band? Hanya satu kata yang dapat menggambarkan kolaborasi ini. SICK!

The Aristocrats terbentuk setelah Guthrie Govan (guitar), Marco Minnemann (drums) dan Bryan Beller (bass) tampil dalam sebuah gelaran musik pada bulan januari 2012.

Walapun hanya melakukan satu kali latihan, namun penampilan mereka mendapat sambutan meriah dari penonton. Merasa klop secara musikalitas dan komunikasi, mereka kemudian melanjutkan kolaborasinya dalam tour sambil melakukan sesi recording.

LivingStone - Will You Scream With Us?"

Masih segar dalam ingatan kita, carut marut penyelenggaraan Bunaken Jazz Festival bulan oktober lalu akibat manajemen E.O yang tidak profesional. Kini hal serupa kembali terjadi dalam dunia pertunjukan musik Indonesia

Setelah penantian yang cukup lama, penikmat musik Indonesia akhirnya harus gigit jari ketika Penampilan Trio Lestari dalam konser “Will You Sing With Us” mendadak dibatalkan setelah serangkaian insiden di dalam ruang pertunjukan

Kekecewaan penonton bermula ketika Open gate yang semula dijadwalkan pukul 17.00 WIB ternyata mendadak mundur menjadi pukul 18.55. Tak ayal antrian panjang terjadi di depan pintu masuk Trans Convention Center. Belum cukup sampai disitu, penonton masih harus menunggu di dalam gedung pertunjukan karena penampilan artis tidak kunjung tiba.

10 Gitar Termahal yang Pernah Ada

 
Gitar adalah sebuah instrumen yang populer digunakan dalam bermusik. Selain mudah dibawa ke mana-mana gitar memiliki jangkauan yang luas dalam memproduksi suara dengan bantuan digital effects. Tak heran banyak para musisi menggunakan gitar sebagai alat bantu dalam menciptakan sebuah lagu.

Harganya yang bervariasi membuat gitar dapat terbeli oleh siapapun. Dari musisi amatir hingga profesional, bahkan yang hanya ingin sekedar iseng main gitar pun mampu membeli dan menikmati alunan nada petikan gitar.

Selain gitar dengan harga murah ternyata ada juga gitar mahal yang senilai dengan harga rumah. Biasanya gitar-gitar dengan harga mahal ini adalah gitar special edition atau gitar yang memiliki sejarah.

Will You Sing with Us? Exclusive Concert by Trio Lestari


Setelah beraktivitas selama lima hari penuh, kini saatnya Anda untuk melepas lelah! Bagi Anda yang berencana akan mengisi weekend dengan acara hiburan bersama pasangan atau kolega, musik jazz dan pop diselingi talkshow ringan ala Trio Lestari sangat kami rekomendasikan untuk anda.

Acara perdana yang diselenggarakan oleh LivingStone event organizer  ini menampilkan Trio Lestari sebagai penampil utama. Bertempat di Ballroom The Trans Luxury Hotel Bandung (Jalan Gatot Subroto No. 289) pada hari Minggu, 16 Desember 2012.

Pertunjukan akan dibuka oleh dua musisi berbakat yang kini tengah menjadi harapan baru bagi dunia musik Indonesia. Penampilan dari penyanyi cantik Raisha dan Suara merdu dari Tulus yang tentu saja sayang untuk anda lewatkan.

Dengan diselenggarakannya Will You Sing with Us, merupakan bukti bahwa pertunjukan musik berkualitas Indonesia belum mati. Semoga event ini menjadi rangsangan bagi para promotor pertunjukan dan stasiun TV untuk lebih peduli terhadap karya yang berkualitas.

Harga tiket yang tersedia sampai dengan hari ini :

Diamond: 1.6jt                  Festival : 350rb


For more information
Twitter – @LivingStoneEO
Website – www.livingstone.co.id

Subliminal Music

  

Seiring dengan majunya perkembangan teknologi, musik tidak lagi dijadikan sebagai sarana hiburan belaka.

Mungkin anda pernah mendengar istilah Subliminal Music atau Hypnotherapy Music. Teknologi ini memungkinkan seseorang untuk memasukan pesan tersembunyi di dalam file sebuah lagu atau sering disebut sebagai Subliminal Message.

Apa itu Subliminal Message?

Recommended Music : Nerve - The Distance Between Zero and One

Recommended Music : Nerve
Recommended Music : Nerve

Beberapa pekan lalu, seorang drummer ternama kelahiran Zürich mengadakan sebuah klinik drum di Jakarta. Kedatangannya sekaligus untuk memperkenalkan produk single pedal buatannya yang diberi nama “perfect balance”.

Untuk anda yang menekuni drum, nama Jojo Mayer tentu sudah tidak asing lagi. Trik single pedalnya yang dikenal dengan sebutan "heel toe bass drum technique" sudah menjadi salah satu acuan untuk para drummer profesional. 

Recommended Music : Naif - Planet Cinta



Berawal dari akun twitter seorang musisi, saya membaca sebuah twit yang cukup menarik. Kira-kira berbunyi seperti ini:

“Mana yang lebih menyenangkan? membentuk band yang sudah “siap” dengan musisi handal yang tidak kita kenal atau membentuk band dari nol dengan teman-teman yang dekat dengan kita?”

Recommended Music : Yuna - Malaysian Singer


Recommended Music: Yuna

Suatu hari seorang teman memperdengarkan saya sebuah single dari seorang penyanyi pop wanita. “Live Your Life” adalah judul track yang saya dengar saat itu.

Secara keseluruhan, musik sangat minimalis. Walaupun dengan vokal yang simple dan tanpa adanya peran instrumen yang megah, lagu tersebut berhasil membuat saya terkagum-kagum. Karakter vokalnya yang lembut dan sederhana nyaris seperti suara anak kecil, sekilas terdengar seperti Ellie Goulding atau mungkin Lykke Li.

Gugun Blues Shelter – It’s Time To Rule The World


Untuk anda yang kini menggeluti bidang musik di tanah air (terutama band), adalah wajar ketika hingga hari ini harapan untuk mendapatkan kesuksesan dari musik kian surut. Musik berkualitas semakin hari tergerus dengan kondisi tren yang tidak menentu. Serangan musik Melayu dan Boyband secara membabi buta menutup akses musik ideal di tanah air.

Digital Music Software Semakin Memudahkan

 
Perkembangan zaman yang tumbuh dengan pesat telah membawa kita pada era digital yang memberikan kemudahan-kemudahan dalam menjalani hidup dari berbagai aspek. Semua serba digital dari mulai membaca koran secara digital hingga belanja secara digital.

Hal ini juga berpengaruh bagi para musisi dan para pencipta lagu yang semakin dimudahkan untuk berkarya dengan hadirnya software-software music digital yang disebut Digital Audio Workstation (DAW) untuk menciptakan sebuah lagu. DAW berfungsi sebagai pengganti studio konvensional di mana di dalamnya tersimpan banyak peralatan recoding dalam bentuk digital plug-in yang kualitasnya tidak kalah dengan peralatan rekaman asli (hardware).

Perkembangan software digital semakin hari kian memberikan kemudahan dalam pengoperasiannya sehingga dengan sedikit panduan saja seseorang sudah mampu mengoperasikan software musik tersebut. Selain itu software musik ini juga berguna bagi para pemula yang ingin belajar menciptakan sebuah lagu karena dapat membantu perencanaan pembuatan sebuah lagu, mendesain ulang sebuah lagu dengan cepat, bahkan bisa jadi sumber inspirasi karena banyaknya instrumen-instrumen musik virtual yang tersedia.

Dapat menguasai DAW bisa juga menjadi jawaban bagi band-band baru yang berencana membuat demo lagu dengan budget yang minim. Dengan sedikit mempelajari basic pengoperasian dan sedikit investasi untuk alat-alat pendukung software musik ini tentunya sebuah band bagaikan memiliki studio rekaman sendiri tanpa harus mengeluarkan kocek setiap ingin merekam demo lagu mereka.

Fleksibilitas juga bisa didapatkan dengan menguasai software musik digital ini. Kita dapat merekam kapanpun dan di manapun berada menggunakan laptop. Pengeluaran pun bisa diminimalisir tanpa harus membuat studio berperadam dengan biaya yang mahal. Biasanya ruangan dengan peredam digunakan untuk recording drum dan hal ini bisa digantikan dengan menggunakan software drum digital yang tersedia. Keuntungan-keuntungan tersebut bisa menjadi nilai tambah bagi para pengguna software musik, walaupun untuk projek yang lebih serius diwajibkan menggunakan standar rekaman seperti peredam dan komputer desktop standar recording.

Beberapa digital audio workstation yang populer di antaranya adalah Pro Tools, Cubase, Cakewalk, Ableton, Fruityloops dsb. Software-software tersebut memiliki esensi yang sama namun tentu memiliki keunggulan dan kekurangannya masing-masing. Untuk software profesional bisa menggunakan Pro Tools yang biasa digunakan oleh artis-artis ternama di dunia, namun karena Pro Tools adalah software profesional tentunya tidak cocok bagi pemula yang baru ingin belajar karena kompleksitas pengoperasiannya. Bagi pemula bisa dimulai belajar membuat lagu dengan Fruityloops. Fruityloops memiliki tampilan yang sederhana dan mudah dipahami namun fitur-fitur standar profesional tidak tersedia di program ini.

Bagi kita semua yang memiliki hobi bermusik dan ingin mewujudkan kreatifitas menjadi berwujud, bisa memulai mencoba beberapa software yang tersedia di pasaran. Selain hasrat bermusik menjadi lebih terpenuhi juga bisa menambah soft skill, jika serius soft skill tersebut bisa kita jual.