FL Studio - Panduan Penggunaan Plugin Efek Compressor (Part 2)


Kali ini kita masuk pada tutorial plugin penting lainnya. Jika pada part sebelumnya kita sudah mengerti kegunaan  dari plugin equalizer, pada artikel part kedua ini kita akan mengupas plugin bernama compressor. Sebelum kita lanjutkan, bagi yang baru bergabung saya sarankan untuk mampir ke artikel Panduan Penggunaan Plugin Efek yang merupakan artikel pembuka dari rangkaian tutorial yang terdiri dari 4 bagian ini.

Apa kegunaan plugin compressor dalam membuat lagu? Dan bagaimana cara kerja plugin ini? Ikuti penjelasannya berikut ini.


Fungsi Compressor

Compressor berawal dari kata kompres yang artinya “menekan”. Dari bahasanya compressor berarti “penekan”. Dalam pembuatan lagu, plugin compressor digunakan untuk meng-kompres atau menekan suara pada waktu-waktu tertentu, masih bingung?

Perlu diketahui, suara yang tercipta menghasilkan sebuah gelombang yang biasa disebut wave. Sebagai contoh perhatikan gambar di bawah ini.

FL Studio - Panduan Penggunaan Plugin Efek Compressor (Gambar 1)
Gambar 1

Pada gambar di atas terlihat visualisasi yang bernama audio clip, yang merupakan hasil dari rekaman suara, yang menggambarkan gelombang/wave suara.

Jika kita perhatikan, wave memiliki fluktuasi yang biasa disebut dinamika suara. Artinya, wave tersebut tidak rata, dapat dilihat terdapat bagian wave yang kecil dan mendadak membesar. Fenomena ini adalah hal yang alami, dinamika suara terbentuk karena keterbatasan manusia dalam mengendalikan suara yang diciptakan, entah itu suara yang dihasilkan dari olah vokal, bermain alat musik dan lain sebagainya.

Apa dampak dari dinamika suara yang terjadi, khususnya berkaitan dengan pembuatan lagu?

Kita ambil contoh, suara vocal yang menghasilkan gelombang seperti gambar di bawah ini.

FL Studio - Panduan Penggunaan Plugin Efek Compressor (Gambar 2)
Gambar 2

Tingkat besar kecilnya suara nyanyian seseorang bisa berbeda dari nada satu dengan lainnya, dapat juga menyebabkan adanya kata-kata yang tidak jelas pada bagian tertentu. Sebagai ilustrasi kita gunakan contoh gambar di atas, misalnya “aku cinta padamu” adalah lirik yang dihasilkan dari wave audio clip di atas.

Perhatikan gambar, bagian 1 adalah pengucapan aku, bagian 2 adalah cinta, dan bagian 3 adalah padamu. Bagian 2 memiliki gelombang yang paling kecil antara ketiganya, artinya pengucapan kata "cinta" memiliki volume atau gain yang paling kecil.

Tidak menjadi masalah jika nyanyian tersebut berdiri sendiri, namun akan menjadi masalah jika nyanyian diiringi oleh instrumental yang bisa saja membuat kata "cinta" tidak terdengar jelas. Intinya terdapat ketimpangan volume/gain di antara ketiga kata dalam nyanyian tersebut yang membuat pendengar tak bisa mencerna lagu dengan baik.

Untuk mengatasi masalah ini compressor-lah plugin yang harus kita gunakan, yaitu untuk membuat dinamika suara yang sudah dijelaskan tadi dapat diminimalisir. Untuk mengilustrasikan penggunaan compressor, perhatikan gambar di bawah ini:

FL Studio - Panduan Penggunaan Plugin Efek Compressor (Gambar 3)
Gambar 3

Pada gambar 3 di atas terdapat 2 buah gambar, yaitu wave “tanpa compressor” dan wave “menggunakan compressor”.

Saat kita menggunakan plugin compressor kita diharuskan mengatur batas yang disebut threshold. Suara yang melewati threshold ini akan "ditekan" oleh plugin compressor sehingga volumenya menjadi turun. Perhatikan gambar 3 di atas (gambar menggunakan compressor), garis berwarna kuning adalah threshold yang dimaksud.

Panah berwarna merah menunjukkan wave yang melewati threshold dan akan ditekan oleh plugin compressor sehingga volume/gain dari setiap gelombang menjadi lebih rata (dinamika berkurang).

Perhatikan dampak yang terjadi saat kita menerapkan plugin compressor untuk mengurangi  dinamika suara pada wave di atas. Compressor akan menekan gelombang suara yang masuk ke dalam area putih. Untuk gelombang yang tidak melampaui batas area putih tidak akan terpengaruh oleh plugin compressor.

Panduan Penggunaan Compressor

Ada banyak pengembang dan jenis plugin compressor, namun dari sekian banyak kesemuanya memiliki parameter utama yang sama, mungkin perbedaan hanya ada pada fitur-fitur tambahan dari masing-masing merk plugin. Berikut ini adalah beberapa parameter utama dari compressor diikuti dengan penjelasan fungsi-fungsi utama yang umumnya selalu dimiliki oleh plugin compressor:

Threshold

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, threshold merupakan batas di mana compressor baru akan bekerja jika signal suara melewati batas ini. Satuan dalam parameter ini menggunakan desibel (db) yang merupakan satuan besar kecilnya gain/volume suara.

Ratio

Perbandingan rasio pada plugin compressor berfungsi sebagai penentu seberapa besar Anda ingin menekan suara yang telah melampaui threshold. Sebagai contoh, kita asumsikan suara telah melewati threshold sebesar 4db dan rasio pada compressor kita set menjadi 1:2, itu artinya compressor akan memukul sebanyak ½ desibel dari 4db. Jadi suara yang kita dengar menjadi hanya 2db.

Attack & Release

Berfungsi mengatur seberapa cepat compressor bekerja untuk menekan suara yang telah melewati threshold. Satuan yang digunakan oleh parameter ini adalah satuan waktu millisecond (ms).

Pengertian dapat dengan mudah jika dijelaskan menggunakan kedua gambar di bawah ini.

FL Studio - Panduan Penggunaan Plugin Efek Compressor (Gambar 4)
Gambar 4

FL Studio - Panduan Penggunaan Plugin Efek Compressor (Gambar 5)
Gambar 5

Ilustrasi kedua gambar di atas menggunakan plugin bernama *Fruity Limiter, yang juga bisa digunakan sebagai compressor. Mari kita bandingkan sebab dan akibat dari merubah parameter attack dan release menggunakan kedua gambar di atas.

*Jika ingin sambil mencoba plugin Fruity Limiter jangan lupa memilih "comp" untuk merubah Fruity Limiter menjadi compressor seperti panduan tanda panah berwarna merah pada gambar 4 dan 5 di atas.

Penjelasan

Area berwarna "kuning" merupakan knob attack dan "merah" merupakan knob release. Perhatikan gambar 4, di mana release memiliki waktu yang lebih cepat dibandingkan dengan pengaturan release pada gambar 5. Dari perbedaan pengaturan ini kita dapat membuktikan dari visualisasi yang ditunjukkan oleh panah berwarna "hijau". Release yang lebih cepat akan menghasilkan kurva yang lebih curam (panah hijau – gambar 4). Sedangkan release yang lebih lambat akan menghasilkan kurva yang lebih landai (panah hijau – gambar 5).

Nampaknya saya hanya memberi penjelasan parameter release saja, karena pada prinisipnya cara kerja attack dan release  serupa, pembedanya jika attack bekerja di awal saat suara baru masuk dan release bekerja setelah attack masuk.

Akibat dari pengaturan attack dan release ini dapat Anda buktikan sendiri dengan mencoba langsung plugin ini, hitung-hitung sekalian melatih pendengaran.

-------------------------------------------------------

Sebagai awal, itu adalah fungsi-fungsi dari compressor yang penting untuk diketahui. Sebenarnya masih ada beberapa fungsi lainnya, namun fungsi-fungsi tersebut bisa berbeda antara satu jenis plugin compressor dengan yang lainnya.

Untuk latihan saya sarankan menggunakan plugin bernama Fruty Compressor dan Fruty Limiter pada DAW Fruityloops. Untuk DAW lainnya jangan khawatir, plugin compressor adalah menu standar yang pasti disediakan di setiap DAW yang Anda gunakan.

Untuk mempermudah pengertian, belajar compressor menggunakan Fruity Limiter akan memudahkan kita karena terdapat visualisasinya, namun saya sangat tidak menyarankan Anda ketergantungan menggunakan visual compressor tersebut, karena visual tersebut terkadang justru membuat kita bingung. Seperti yang selalu saya katakan, selalu gunakan telinga Anda dalam membuat lagu, dengan begitu telinga Anda akan terlatih.

Plugin ini termasuk plugin yang sangat penting dalam dunia recording. Banyak kegunaan dari kita menggunakan plugin compressor, selain yang sudah disebutkan di awal artikel ini di antaranya juga berguna untuk membuat lagu yang kita buat dapat memiliki suara yang lebih besar, dapat membuat kick drum lebih nendang, membentuk karakter suara dan sebagainya.

Ada beberapa parameter yang sudah kita pelajari prinsip dasarnya di atas, namun dalam prakteknya teori hanyalah sekedar teori. Semua kembali pada telinga kita masing-masing dalam penggunaan plugin ini. Ada kalanya Anda menggunakan compressor menggunakan setting yang disarankan oleh orang lain, namun sebenarnya setting yang dimiliki orang lain tersebut sama sekali tidak cocok untuk materi lagu yang sedang Anda buat.

Penggunaan plugin compressor sangat erat dengan feeling kita dalam mendengar. Pelajari teorinya dengan benar dan banyak-banyaklah berlatih menggunakan telinga Anda agar dapat memaksimalkan dan menerapkan teori penggunaan compressor.

Saya rasa cukup sekian, mohon maaf atas segala kekurangan dalam penjelasannya dan sampai jumpa pada tutorial selanjutnya.

No comments:

Post a Comment