Recommended Music : Mumford & Sons "Babel" - Ancient Yet Modern!

Recommended Music : Mumford & Sons "Babel"
Ketika lingkaran musik dunia dikelilingi oleh sound modern, digital console dan lirik seputar party dari musik dance pop yang saat ini sedang menjamur, mendengar album “Babel” dari Mumford & Sons rasanya seperti bertemu Oase di tengah padang pasir.

Tiga tahun berselang setelah Mumford & Sons menggebrak dunia dengan debut album “Sigh No More” — album yang berani merangsek industri musik modern dengan formula konvensional dan sound yang terasa sangat oldies untuk ukuran abad 21— band folk-rock asal Inggris ini, kembali dengan album keduanya “Babel”, masih dengan formula yang sama.

Kesuksesan luar biasa yang didapat dari album “Sigh No More“ dengan meraih 5 juta copy dan 2 nominasi Grammy Award tentu saja membuat ekspektasi publik untuk album kedua berlipat ganda. Dengan materi lagu yang mayoritas ditulis di sela-sela waktu luang saat bepergian, “Babel” akhirnya berhasil menyabet kategori Album of The Year di ajang Grammy Awards 2013 lalu.


Recommended Music : Mumford & Sons "Babel"
Lahir pada bulan Desember 2007 di Inggris, Mumford & Sons dibentuk oleh kuartet musisi yang menguasai beragam alat musik. Baik Marcus Mumford (Leader), Ben Lovett, Winston Marshall, maupun Ted Dwane mampu memainkan guitar, drums, keyboard, bass, banjo, dan mandolin. Dua instrumen terakhir, menghasilkan sound khas yang menjadi daya tarik aransemen mereka.

Dalam sebuah wawancara, Ben Lovett, memberikan pernyataan bahwa band mereka adalah versi miskin dari The Beatles. Entah apa yang mendasari klaim ini, mungkin saja karena materi musik mereka yang seakan membawa kita ke era 60an. Miskin? Bisa jadi maksudnya adalah identitas mereka sebagai band indie

Karakter unik ditampilkan Mumford & Sons melalui sound analog. Alat musik yang saat ini sudah terlalu “kolot” seperti banjo dan mandolin menjadi senjata mereka untuk me-reset otak penikmat musik yang sudah terlalu penuh dijejali sajian musik elektrik. 

Berbagai literatur klasik mewarnai lirik-lirik band ini menjadi sajian puisi yang indah maupun sebuah alunan cerita.

Walapun tampil dengan materi folk yang terdengar “tua”dan sendu, namun balutan aransemen didominasi oleh heavy rhythm sehingga tak akan membuat anda kehilangan kesempatan untuk bergoyang. Seperti berdansa di tengah hujan, Mumford & Sons berhasil membangun mood di tiap lagunya untuk mengajak anda menari dan mengenang masa lalu.

Tiga kata untuk album ini: Epic, Authentic, Unique!!!

Babel  – Dibuka oleh rhythm gitar akustik yang cukup energic. Seketika musik dipenuhi oleh sound instrumen lainnya. Marcus Mumford seakan menjadi dirigen, Terkadang bersuara lembut namun sesekali terdengar menggeram dan berteriak, Ia mengontrol seluruh dinamika di semua bagian lagu. 
Di tiap akhir bait liriknya diikuti oleh dentuman bass dan drums. Suasana yang megah berhasil dibangun oleh Mumford & Sons pada track pembuka.


Whispers In The Dark 
  –  Lagu kedua memiliki tekstur yang paling kaya dibanding track lain di album “Babel”. Sound ambient berbisik menyapa telinga anda pada intro. Ditemani petikan gitar, vocal Mumford terdengar lembut dan mengalun. Lirik yang indah menjadi kekuatan utama lagu ini.

("Whispers in the dark / Steal a kiss and you'll break a heart" , "Pick up your clothes and curl your toes / Learn your lesson, lead me home" , "Spare my sins for the ark / I was to slow to depart" , "I'm a cad but I'm not aflawed / I set out to serve the Lord")

        

I Will Wait Single andalan pada album “Babel” memiliki semua faktor penting untuk menjadi track favorit. Nada yang mudah dinikmati, karakter yang kuat dan sound yang cukup megah terutama jika dibawakan secara live.  
Sound gitar dan banjo terdengar sangat renyah pada lagu yang kental dengan nuansa western. Memasuki bagian verse, mood dibangun secara perlahan. Menjelang chorus, anda akan dipaksa untuk larut dalam lagu. Penggunaan piano dan brass section, menambah tekstur pada aransemen, sehingga materi pop yang ringan terdengar ‘mahal’. 


Dengan kesuksesan Mumford & Sons di ajang Grammy Award, seakan memberikan pelajaran besar kepada para musisi. Tidak perlu menjadi orang lain untuk meraih tempat tertinggi. Band ini tetap menjadi dirinya sendiri berada di jalur musik folk. Merubah kemasan yang usang menjadi bentuk yang baru. Ancient Yet Modern!

more info: www.mumfordandsons.com

No comments:

Post a Comment