Recommended Music : Daughter "If You Leave"

Recommended Music : Daughter "If You Leave"
Dari akun instagram seseorang, saya menemukan Daughter secara tidak sengaja. Sebuah foto yang indah bertuliskan penggalan lirik, cukup membuat penasaran.

Oleh karena itu saya coba untuk googling, siapa tahu dari pencarian itu saya menemukan penyanyi atau band yang keren. Sekeren penggalan lirik dalam posting instagram itu, setidaknya menurut saya sendiri.


"Well I've lost it all / I'm just a silouhette / A lifeless face that you'll soon forget / My eyes are damp from the words you left / Ringing in my head, when you broke my chest."

Recommended Music : Mumford & Sons "Babel" - Ancient Yet Modern!

Recommended Music : Mumford & Sons "Babel"
Ketika lingkaran musik dunia dikelilingi oleh sound modern, digital console dan lirik seputar party dari musik dance pop yang saat ini sedang menjamur, mendengar album “Babel” dari Mumford & Sons rasanya seperti bertemu Oase di tengah padang pasir.

Tiga tahun berselang setelah Mumford & Sons menggebrak dunia dengan debut album “Sigh No More” — album yang berani merangsek industri musik modern dengan formula konvensional dan sound yang terasa sangat oldies untuk ukuran abad 21— band folk-rock asal Inggris ini, kembali dengan album keduanya “Babel”, masih dengan formula yang sama.

Recommended Music : Nerve "EP4" - Next Generation Music

Recommended Music : Nerve "EP4"
Recommended Music : Nerve "EP4"
Sesekali pasti pernah merasa jenuh terhadap musik kebanyakan. Bukan tentang persoalan basi macam musik major vs musik indie—toh fenomena indie juga lama-lama sudah menjadi tren yang kadang terasa munafik dan memuakkan—. Bukan pula jenuh kepada genre tertentu. Tidak peduli musik super cadas atau musik elegan berkualitas grammy sekalipun. Bosan!!!!! 

Mungkin kebosanan yang saya rasakan saat ini, lebih karena kurangnya ”inovasi” pada musik yang ada sekarang. Rasanya kemajuan musik berjalan begitu lambat. Secara konsep, zaman sekarang sangat jarang musisi yang berani melakukan eksperimen besar terhadap musiknya.

Recommended Music : Foals "Holy Fire" - Emotive and Soulful Album

Recommended Music : Foals "Holly Fire" - Emotive and Soulful Album
Tidak ada hal lain yang lebih penting dari musisi selain membuat sebuah karya. Popularitas dan uang tidak akan datang selamanya, namun karya jujur yang dibuat dengan passion akan selalu “menghidupkan” sang musisi.

Foals saat ini sudah berada di jalur yang tepat. Rilis album Antidote di tahun 2008 yang sangat menginspirasi scene indie rock tidak membuat mereka kehilangan magis untuk membuat album yang lebih komplet, baik secara teknis maupun soul dari album itu sendiri.

Sepanjang tahun 2008 hingga 2013, band ini telah merilis 3 full album beserta beberapa video clip. Cukup produktif untuk ukuran band non mainstream. Perjalanan mereka untuk serius di musik tidak main-main. Kecuali Jimmy Smith, personel Foals meninggalkan studi mereka di universitas ketika bekerjasama dengan label Transgressive Records.

Recommended Music : Ellie Goulding "Bright Lights" - The Next Big Thing

Recommended Music : Ellie Goulding
Recommended Music : Ellie Goulding
Sepanjang tahun 2011 hingga 2013 ini banyak penyanyi wanita hebat yang menyita perhatian dunia berbekal karakter suara dan hits mereka. Nama-nama seperti Adele dan Taylor Swift bahkan berhasil meraih penghargaan di ajang Grammy Award.

Namun ada satu penyanyi yang semenjak awal kemunculannya, membuat saya tergila-gila. Baik dari karakter suaranya yang unik, maupun konsep musik yang diusung. Elena Jane Goulding atau lebih dikenal dengan nama Ellie Goulding.

Wanita berumur 26 tahun, yang semenjak kecil aktif di choir gereja ini tidak hanya mempunyai kelebihan di bidang vokal. Ia juga piawai dalam memainkan gitar bahkan clarinet. Kemampuannya dalam menulis lagu menjadikannya tidak hanya sebagai artis penyanyi. Tapi lebih jauh sebagai musisi berbakat.

Recommended Music : Bloc Party "Four" - Great Comeback

Recommended Music : Bloc Party
Recommended Music : Bloc Party
Tahun ini, Jakarta akan dipanaskan oleh konser dari band Post-Punk asal Inggris Bloc Party.

Tepatnya tanggal 20 Maret 2013, Kele Okereke (lead vocals, rhythm guitar), Russell Lissack (lead guitar), Gordon Moakes (bass guitar, synths, backing vocals), dan Matt Tong (drums, backing vocals) menghajar Indonesia tentunya dengan lagu-lagu terbaru dari album “Four”  di Tennis Indoor Senayan.

Dibentuk pada tahun tahun 1999 oleh kedua membernya (Okereke dan Lissack) ketika masih bersekolah di Inggris, Bloc Party sukses menyedot perhatian penikmat musik dunia dengan album “Silent Alarm” pada tahun 2005. Album ini sendiri berhasil mendapatkan penghargaan sebagai album indie terbaik di tahun 2006.

Musik dengan genre Alternative Rock yang disisipi oleh sentuhan Dance dan Punk berpadu sempurna dengan karakter khas vokal Okereke yang sangat “British”. Band ini cukup produktif dalam menghasilkan karya. Selama kurun waktu kurang lebih 7 tahun, mereka berhasil menciptakan 4 full album.

Recommended Music : The Temper Trap - Out of the Box

Recommended Music : The Temper Trap
Recommended Music : The Temper Trap
Setelah sukses merebut perhatian penikmat musik di tahun 2009 dengan single Sweet Disposition, The Temper Trap kembali  meluncurkan karya mereka melalui album kedua : “The Temper Trap”.

Band yang digawangi oleh Dougy Mandagi (vocal), Jonathon Aherne (bass), Toby Dundas (drums), Lorenzo Sillitto (lead guitar) and Joseph Greer (keyboards – guitar) ini terbentuk secara alami dari hubungan pertemanan.

Di tahun 1999, Dougy Mandagi, lelaki berdarah Manado yang tinggal di Melbourne masih menjalani profesi sebagai street performer. Hubungan pertemanannya dengan Jonathon Aherne dan Toby Dundas membawa mereka kepada keputusan untuk membentuk band indie rock di tahun 2005.

Saat itu Jonathan Aherne bahkan belum pernah menempati posisi sebagai pemain bass.  Lorenzo Sillitto masuk belakangan melalui rekomendasi dari Dundas. Disusul oleh Joseph Greer. Band ini kemudian sukses menancapkan kukunya di dunia musik dengan merilis album Condition.


Recommended Music : Mutemath "Odd Soul" – Back to the roots!

Recommended Music : Mutemath
Recommended Music : Mutemath
Ketika band yang selama ini anda bangun mengalami stagnasi, benturan ego, dan perpecahan apa yang seharusnya anda lakukan?

Back to the roots! Selama hasrat untuk bermusik masih ada, keluarkan saja segala kemampuan anda untuk memulai kembali dari titik nol. Walaupun berat dan butuh komitmen yang kuat, namun buah yang lebih manis akan anda petik di masa depan.

Pesan inilah yang tersirat dari album terakhir Mutemath “Odd Soul”.

Band ini memulai karirnya pada tahun 2003 beranggotakan 4 orang, yaitu Paul Meany (vocal - keyboard), Darren King (drums), Greg Hill (guitar), dan Roy Mitchell-Cardenas (bass)

Mengusung genre Pop - Rock dibalut dengan sentuhan elektronik dan lirik religius, Mutemath tidak butuh waktu lama untuk membuat pencinta musik jatuh cinta terhadap karya mereka. Karakter vocal yang kuat, permainan drum eksplosif serta bassline yang groovy berpadu dengan dentingan keyboard dan gitar yang simple namun catchy.

Recommended Music : The Aristocrats

Recommended Music : The Aristocrats
Apa jadinya jika tiga musisi solo yang selama ini disebut-sebut sebagai salah satu yang terhebat di dunia, sepakat membentuk sebuah band? Hanya satu kata yang dapat menggambarkan kolaborasi ini. SICK!

The Aristocrats terbentuk setelah Guthrie Govan (guitar), Marco Minnemann (drums) dan Bryan Beller (bass) tampil dalam sebuah gelaran musik pada bulan januari 2012.

Walapun hanya melakukan satu kali latihan, namun penampilan mereka mendapat sambutan meriah dari penonton. Merasa klop secara musikalitas dan komunikasi, mereka kemudian melanjutkan kolaborasinya dalam tour sambil melakukan sesi recording.

Recommended Music : Nerve - The Distance Between Zero and One

Recommended Music : Nerve
Recommended Music : Nerve

Beberapa pekan lalu, seorang drummer ternama kelahiran Zürich mengadakan sebuah klinik drum di Jakarta. Kedatangannya sekaligus untuk memperkenalkan produk single pedal buatannya yang diberi nama “perfect balance”.

Untuk anda yang menekuni drum, nama Jojo Mayer tentu sudah tidak asing lagi. Trik single pedalnya yang dikenal dengan sebutan "heel toe bass drum technique" sudah menjadi salah satu acuan untuk para drummer profesional. 

Recommended Music : Naif - Planet Cinta



Berawal dari akun twitter seorang musisi, saya membaca sebuah twit yang cukup menarik. Kira-kira berbunyi seperti ini:

“Mana yang lebih menyenangkan? membentuk band yang sudah “siap” dengan musisi handal yang tidak kita kenal atau membentuk band dari nol dengan teman-teman yang dekat dengan kita?”

Recommended Music : Yuna - Malaysian Singer


Recommended Music: Yuna

Suatu hari seorang teman memperdengarkan saya sebuah single dari seorang penyanyi pop wanita. “Live Your Life” adalah judul track yang saya dengar saat itu.

Secara keseluruhan, musik sangat minimalis. Walaupun dengan vokal yang simple dan tanpa adanya peran instrumen yang megah, lagu tersebut berhasil membuat saya terkagum-kagum. Karakter vokalnya yang lembut dan sederhana nyaris seperti suara anak kecil, sekilas terdengar seperti Ellie Goulding atau mungkin Lykke Li.